Rohingya Di Aceh Dari Mana

Rohingya Di Aceh Dari Mana

VPN Terbaik untuk Mendapatkan Alamat IP Indonesia Dari Mana Saja di 2024

Semua VPN dalam daftar ini dapat memberikan alamat IP Indonesia. Ini memungkinkan Anda untuk mengakses konten lokal dari luar negeri. Mereka juga sangat cepat dan aman, sehingga Anda dapat melakukan streaming, torrent, dan game dengan aman tanpa penundaan.

Harga VPN ini sangat baik, karena semuanya memungkinkan Anda untuk menghubungkan beberapa perangkat secara bersamaan dengan satu langganan. Mereka juga memiliki jaminan uang kembali yang dapat diandalkan (saya sudah mengujinya sendiri).

Windows Mac Android iOS

Chrome Router Smart TV Lainnya

Server ExpressVPN di Indonesia semuanya ultra cepat. Saya menonton acara di RCTI dan Netflix Indonesia dalam kualitas 4K bebas bufer selama masa tinggal saya di negara ini. Kecepatan unduh saya luar biasa saat menguji server ExressVPN — Kecepatan rata-rata saya 70,04 Mbps (turun dari kecepatan dasar saya yang 86 Mbps). Dengan lebar pita tak terbatas, Anda bisa menonton 17 Selamanya dari Indonesia tanpa perlu mengkhawatirkan tentang batas kuota.

Untuk melindungi aktivitas online Anda, ExpressVPN menggunakan enkripsi 256-bit AES tingkat militer bersama dengan berbagai protokol tunneling (seperti OpenVPN dan Lightway). VPN ini juga mendukung berbagi P2P, sehingga Anda mendapatkan perlindungan maksimal saat melakukan torrent menggunakan IP Indonesia. Selain itu, tombol pemutusnya (disebut Network Lock) mencegah informasi sensitif Anda terekspos jika terjadi penurunan VPN secara tiba-tiba. Berkat perlindungan kebocoran DNS/IPV6/WebRTC, saya tidak mendeteksi kebocoran, jadi lokasi dan identitas Anda yang sebenarnya tetap tersembunyi.

Data online Anda tidak akan jatuh ke tangan yang salah, karena ExpressVPN mengikuti kebijakan tanpa pencatatan yang ketat. Selain itu ExpressVPN berbasis di Kepulauan Virgin Britania Raya, di luar Aliansi Mata 5/9/14 (sekelompok negara yang memantau warganya secara online). Ini berarti VPN tidak akan mengumpulkan atau membagikan informasi apa pun tentang Anda.

Aplikasi VPN juga sangat mudah digunakan. Saya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk menginstal dan terhubung ke server Indonesia. Plus, pustaka dukungannya mudah dicari sehingga memberikan jawaban atas semua pertanyaan saya, dan saya bahkan tidak perlu berbicara dengan siapa pun. Namun, jika Anda lebih suka berbicara dengan orang secara langsung, dukungan obrolan langsung ExpressVPN tersedia 24/7.

Harga VPN agak mahal, mulai dari $4,99/bulan. Namun demikian, ExpressVPN sering menawarkan diskon besar-besaran. Saya mendapatkan diskon 61% dari langganan 12 bulan saya dan 3 bulan layanan gratis. Saya merekomendasikan paket jangka panjangnya karena paket ini yang paling terjangkau.

Jika ExpressVPN tidak memenuhi semua persyaratan Anda, jangan khawatir: semua paket didukung oleh jaminan uang kembali 30 hari yang terpercaya. Saya tidak mengalami kesusahan saat mencoba mendapatkan pengembalian dana. Setelah menghubungi agen obrolan langsung, hanya butuh 3 hari sampai uang masuk ke akun PayPal saya. Catatan Editor: Transparansi adalah salah satu nilai inti kami di vpnMentor, perlu Anda ketahui bahwa kami di bawah kepemilikan grup perusahaan yang sama seperti halnya ExpressVPN. Namun, itu tidak memengaruhi proses ulasan kami.

Windows Mac Android iOS

Chrome Router Smart TV Lainnya

www.cyberghostvpn.com

CyberGhost menjadi pilihan yang sangat cocok untuk membuka akses konten lokal, sebab di antara jaringan luas server VPN ini di 100 negara, Anda bisa menemukan 14 di antaranya berada di Indonesia. Saya tidak kesulitan mengakses aplikasi M-banking QNB saya ketika mengakses server Indonesia CyberGhost. Bahkan ada server khusus yang dioptimalkan untuk streaming dan torrent.

Semua server Indonesia juga memberikan kecepatan yang kencang. Saya mengunduh file 1GB hanya dalam waktu 2 menit saat terhubung ke server di Jakarta. VPN ini juga menawarkan bandwidth tak terbatas dan server yang dioptimalkan P2P, sehingga Anda dapat mengunduh dan streaming secara bersamaan tanpa batasan.

Selain protokol paling aman (seperti OpenVPN dan WireGuard), enkripsi AES 256-bit menjaga informasi sensitif Anda tetap aman dari peretas saat berbelanja di Bukalapak. Fitur tombol pemutus VPN dan pencegahan kebocoran DNS/IPv6 melindungi Anda dari paparan data yang tidak disengaja.

Identitas dan kebiasaan menjelajah Anda tetap rahasia dengan kantor pusatnya di Rumania yang ramah privasi dan kebijakan tanpa pencatatan yang ketat. Selain itu, alat pemblokir iklan CyberGhost mendeteksi dan mencegah pemantauan, pelacakan, dan analisis data Anda. Saya juga tidak mendapatkan iklan yang mengganggu saat menjelajah CNBC Indonesia.

Antarmuka aplikasi CyberGhost sangat ramah bagi pemula. Saya menemukan dan terhubung ke server Indonesia dalam 2 klik saja. Ada basis pengetahuan yang mudah dicari di mana Anda dapat menemukan jawaban atas semua pertanyaan umum.

Satu-satunya kerugian adalah bahwa paket jangka pendek mahal. Namun, VPN juga menawarkan langganan 1, 2, dan 3 tahun dengan harga yang jauh lebih rendah. Anda bisa berlangganan CyberGhost jangka panjang hanya dengan $2,19/bulan, jadi saya merekomendasikannya.

Selain itu, periode pengembalian uangnya cukup lama sehingga Anda dapat menguji CyberGhost gratis selama 45 hari. Proses pengembalian dana sederhana dan dapat dipercaya. Saya meminta pengembalian dana melalui obrolan langsung yang tersedia 24/7 dan rekening bank saya dikembalikan dalam 4 hari. Tidak ada pertanyaan yang diajukan. Catatan Editor: Transparansi adalah salah satu nilai inti kami di vpnMentor, perlu Anda ketahui bahwa kami di bawah kepemilikan grup perusahaan yang sama seperti halnya CyberGhost VPN. Namun, itu tidak memengaruhi proses ulasan kami.

Windows Mac Android iOS

Chrome Router Smart TV Lainnya

www.privateinternetaccess.com

PIA menawarkan fitur keamanan tingkat lanjut untuk melindungi data online Anda, termasuk protokol industri terkemuka seperti OpenVPN dan Wireguard. Untuk koneksi yang aman, saya menyarankan menggunakan AES 256-bit daripada AES 128-bit default, meskipun sedikit lebih cepat. Selain itu, PIA memiliki kebijakan larangan pencatatan yang ketat, sehingga Anda yakin bahwa PIA tidak akan mengumpulkan atau membagikan informasi pengenal pribadi Anda.

Pengaturan privasi VPN menawarkan penyesuaian untuk fitur yang lebih canggih seperti tombol pemutus dan pemblokir iklan dan pelacak all-in-one (MACE). Saya mengatur tombol pemutus agar selalu aktif saat menguji PIA dan koneksi internet saya langsung terputus ketika PC saya masuk ke mode tidur, dan VPN mati. Fitur MACE-nya berguna untuk lebih membatasi perusahaan mengikuti Anda di web. Jadi, Anda aman dari ancaman online saat menjelajah dengan IP Indonesia.

Juga, servernya di Indonesia memungkinkan Anda mendapatkan alamat IP lokal dari mana saja. Saya belanja di JD Indonesia tanpa masalah ketika saya masih di luar negeri. Anda juga bisa mengakses dengan mudah situs-situs pemerintah dan aplikasi perbankan.

Kecepatannya cukup kencang untuk streaming bebas buffer. Rata-rata kecepatan unduh saya adalah 33,8 Mbps di server Indonesia. Kecepatan ini lebih dari 25 Mbps yang dibutuhkan untuk menonton video UHD.

Anda mungkin menemukan opsi penyesuaian yang berlebihan jika Anda baru mengenal VPN. Namun, pengaturan pra-konfigurasinya memungkinkan Anda menggunakan VPN tanpa penyesuaian apa pun. Cukup klik tombol daya besar untuk terhubung ke server terdekat untuk perlindungan segera.

Paket jangka panjang PIA adalah pilihan terbaik dalam jangka panjang. Anda mendapatkan semua fitur yang sama dengan paket yang lebih pendek tetapi dengan harga yang jauh lebih rendah. Anda dapat berlangganan PIA hanya dengan seharga $2,19/bulan.

Jika VPN tidak memenuhi persyaratan Anda, PIA menawarkan jaminan uang kembali 30 hari, dan mendapatkan pengembalian uangnya sangatlah mudah. Saya mengirimkan tiket dukungan melalui obrolan langsung 24/7 dan uang saya kembali di kartu kredit pada minggu yang sama. Catatan Editor: Transparansi adalah salah satu nilai inti kami di vpnMentor, perlu Anda ketahui bahwa kami di bawah kepemilikan grup perusahaan yang sama seperti halnya Private Internet Access. Namun, itu tidak memengaruhi proses ulasan kami.

Windows Mac Android iOS

Router Smart TV Lainnya

Aplikasi PrivateVPN yang mudah digunakan sangat bagus untuk pemula — Anda bahkan bisa mendapatkan instalasi jarak jauh gratis. Saya menguji layanan instalasi jarak jauh, dan tim PrivateVPN telah menyiapkan saya dalam hitungan menit. Saat Anda membuka aplikasi, ada daftar server yang dikelompokkan menurut negara, sehingga mendapatkan alamat IP Indonesia dengan mudah.

Ada juga dukungan 22/7 melalui obrolan langsung, email, atau formulir kontak. Pengembang VPN mengatur obrolan langsung, sehingga Anda mendapatkan bantuan ahli. Saya juga menemukan bagian FAQ situs webnya yang luas berguna untuk menjawab sebagian besar pertanyaan saya.

Bahkan mengubah pengaturan keamanan yang lebih canggih pun mudah. Misalnya, klik tombol Advanced View dan pilih tingkat enkripsi Anda. Seperti PIA, PrivateVPN menawarkan Anda pilihan antara AES 256-bit (lebih aman) dan AES 128-bit (lebih cepat tetapi sedikit kurang aman).

Selain itu, kebijakan tanpa pencatatan VPN memastikan informasi sensitif Anda tetap berada di luar jangkauan pihak ketiga, sehingga menjaga data online Anda terlindungi dengan baik. PrivateVPN juga menawarkan tombol pemutus dan perlindungan kebocoran IPv6/DNS. Fitur-fitur ini memastikan bahwa alamat IP asli dan aktivitas online Anda tidak akan terekspos saat terhubung ke server Indonesia.

Masalah saya hanya karena jaringannya yang relatif kecil. Namun, server PIA mencakup hingga 63 negara, termasuk Indonesia. Saya streaming MasterChef Indonesia di akun Netflix Indonesia saya tanpa kerepotan ketika di negara ini. Dan, Fitur Stealth-nya (penyamaran/obfuscation) membantu And mengatasi pemeriksaan paket mendalam (deep packet inspections) — alat pemantau lalu lintas tingkat lanjut — menambah privasi Anda.

Anda bisa mendapatkan paket PrivateVPN di $2/bulan. Selain langganan bulanan, VPN menawarkan opsi 3 tahun yang saya rekomendasikan karena memiliki penghematan paling signifikan.

Jaminan uang kemabali 30 hari dari PrivateVPN memberi Anda cukup waktu untuk menguji VPN dan memutuskan apakah itu tepat untuk Anda. Saya menemukan proses pengembalian dana mudah dengan membatalkan melalui email. Uang itu ada di akun PayPal saya 5 hari kemudian.

Windows Mac Android iOS

Chrome Router Smart TV Lainnya

www.hotspotshield.com

Hotspot Shield sangat bagus untuk torrent yang cepat dan aman. VPN mendukung berbagi file P2P di semua servernya, hadir dengan bandwidth tak terbatas, dan protokol tunneling miliknya sendiri. Protokolnya disebut Catapult Hydra dan memaksimalkan kecepatan tanpa mengorbankan keamanan Anda. Saya tidak mendeteksi kehilangan kecepatan yang nyata saat menguji server Indonesia Hotspot Shield. Bahkan untuk jarak jauh, saya mendapatkan kecepatan unduh rata-rata 25 Mbps. Jadi, Anda bisa torrent dengan cepat di mana pun Anda berada.

Data Anda dilindungi dengan enkripsi 256-bit AES bermutu tinggi. Saya secara teratur menguji Hotspot Shield untuk kebocoran IP saat saya terhubung ke server Indonesia, dan lokasi serta identitas saya disembunyikan. Perlindungan WiFi diaktifkan secara default, artinya VPN diluncurkan secara otomatis saat Anda terhubung ke jaringan publik, jadi Anda selalu aman saat online.

Selain itu, Hotspot Shield memungkinkan Anda menonton konten Indonesia dalam kualitas HD dan bebas bufer selama di negara ini. Saya menonton Mega Series: Asmara 2 Dunia tanpa tertunda melalui alamat IP lokal saat berada di Jakarta.

Satu-satunya kekhawatiran saya tentang Hotspot Shield adalah bahwa itu berbasis di AS, anggota dari Aliansi 5 Mata. Namun, Hotspot Shield mengikuti kebijakan tanpa pencatatan yang ketat yang dengan jelas menyatakan bahwa VPN hanya menyimpan informasi paling dasar, seperti email dan nama pengguna Anda. Jadi, unduhan internet Anda dan alamat IP yang sebenarnya dilindungi.

Jika Anda memilih paket berlangganan yang lebih lama, Anda bisa mendapatkan Hotspot Shield hanya dengan seharga $3,33/bulan. Anda juga bisa mendapatkan koneksi perangkat tambahan tetapi harus membayar lebih.

Seperti CyberGhost, Hotspot Shield menawarkan jaminan uang kembali 45 hari. Cukup lama untuk menguji semua server dan fiturnya secara menyeluruh. Saya mendapatkan pengembalian dana saya tanpa kerumitan. Setelah menghubungi dukungan obrolan langsung yang tersedia 24/7, uang saya kembali ke rekening bank dalam waktu seminggu.

Bisakah saya menggunakan VPN gratis untuk mendapatkan alamat IP untuk Indonesia?

Saya sangat menyarankan untuk tidak menggunakan VPN gratis. Pertama-tama, sulit untuk menemukan VPN gratis yang dapat memberikan alamat IP Indonesia karena lokasi server terbatas. Sebaliknya, VPN premium yang didukung oleh jaminan uang kembali adalah alternatif yang lebih andal.

VPN gratis juga membatasi fitur keamanan tingkat lanjut, karena harganya mahal, sehingga membahayakan privasi Anda. Layanan gratis juga bisa terlalu lambat untuk streaming karena infrastruktur yang buruk atau sengaja membatasi bandwidth. Beberapa layanan gratis bahkan menjual data Anda untuk mendapatkan keuntungan.

Panduan Singkat: Cara Mendapatkan Alamat IP Indonesia dalam 3 Langkah Mudah

Penting: saya dan rekan saya tidak mendukung pelanggaran hak cipta. Meskipun, secara teori, Anda bisa menggunakan VPN untuk mengakses platform streaming Indonesia dari luar negeri, dengan melakukan itu kemungkinan besar akan melanggar syarat dan ketentuan layanan streaming Anda dan bahkan bisa dianggap sebagai bentuk pelanggaran hak cipta. VPN yang kami rekomendasikan mematuhi kebijakan tanpa pencatatan, artinya mereka tidak melacak kebiasaan online Anda. Sebagai konsekuensinya, terserah kebijaksanaan Anda untuk menggunakan VPN sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.

Dapatkan Alamat IP Indonesia Sekarang

VPN dengan server di Indonesia adalah cara tercepat untuk mendapatkan alamat IP Indonesia. Seiring dengan IP lokal, Anda juga mendapatkan perlindungan kelas atas untuk mengakses konten yang diblokir secara geografis dengan aman.

ExpressVPN menjadi pilihan pertama saya untuk mendapatkan IP Indonesia. Server lokal VPN ini super kencang memungkinkan Anda menonton streaming melalui RCTI, We TV, dan Netflix Indonesia tanpa bufer saat berada di Indonesia. VPN ini juga memberikan fitur keamanan unggulan dan antarmukanya ramah pengguna. Terlebih lagi, VPN ini ditunjang dengan jaminan uang kembali 30 hari. Sehingga, Anda bisa mencoba server ExpressVPN Indonesia dengan penuh keyakinan.

Alasan Anda Membutuhkan VPN untuk Mendapatkan Alamat IP Indonesia

Konten Indonesia tidak dapat diakses dari luar negara ini karena ada blokir geografis (geoblocks). Ini terutama berlaku pada situs-situs berita lokal, layanan perbankan, dan game online. Situs Indonesia memeriksa apakah Anda memiliki alamat IP dari negara ini; jika tidak punya, Anda akan diblokir. Anda bisa memecahkan masalah itu dengan mendapatkan IP Indonesia.

VPN dengan server lokal membantu Anda mendapatkan alamat IP Indonesia dengan mudah. Ini merutekan lalu lintas Anda melalui server yang berlokasi di negara tersebut, menggantikan alamat IP asli Anda dengan alamat lokal. Itu membuat situs web mengira Anda menjelajah dari Indonesia, memberikan akses penuh ke semua konten lokal yang Anda butuhkan.

Selain itu, VPN menjaga data Anda dari peretas dan pengintai. Koneksi Anda mendapatkan perlindungan standar tinggi seperti enkripsi tingkat militer yang meningkatkan privasi Anda dan mempersulit siapa pun untuk memantau apa yang dilakukan secara online.

Tips Memilih VPN Terbaik untuk Alamat IP Indonesia

Semua VPN terpilih saya memiliki server di Indonesia, yang menjalani pengujian ketat untuk membuktikan bahwa mereka dapat diandalkan, cepat, dan aman. Jika Anda ingin melakukan riset sendiri, pastikan VPN yang Anda pilih setidaknya memiliki fitur berikut:

Pertanyaan Umum tentang Mendapatkan Alamat IP Indonesia Dengan VPN

Sultan Iskandar Muda (Aksara Jawoë : سلطان إسكندر مودا) (Lahir di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, 1590 atau 1593[2] – wafat di Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh, 27 Desember 1636)[3] merupakan sultan yang paling besar dalam masa Kesultanan Aceh, yang berkuasa dari tahun 1607[4]

sampai 1636.[5] Sultan Iskandar Muda masih merupakan garis keturunan laki-laki dari pendiri Kesultanan Aceh Darussalam yaitu Sultan Ali Mughayat Syah sekaligus keturunan laki-laki terakhir dari Dinasti Meukuta Alam yang bertakhta sebagai Sultan Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Iskandar Muda, di mana daerah kekuasaannya yang semakin besar dan reputasi internasional sebagai pusat dari perdagangan dan pembelajaran tentang Islam.[2] Beliau juga pernah melakukan serangan terhadap Portugis, tetapi serangan tersebut tidak berhasil, meskipun begitu Aceh tetap merupakan kerajaan yang merdeka. Namanya kini diabadikan untuk Universitas Iskandar Muda, Kodam Iskandar Muda dan Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh. beliau dikenal sangat piawai dalam membangun Kerajaan Aceh Darussalam.[6][7]

Dari pihak leluhur ibu, Iskandar Muda adalah keturunan dari Raja Darul-Kamal, dan dari pihak leluhur ayah merupakan keturunan dari keluarga Raja Makota Alam. Darul-Kamal dan Makota Alam dikatakan dahulunya merupakan dua tempat permukiman bertetangga (yang terpisah oleh sungai) dan yang gabungannya merupakan asal mula Aceh Darussalam. Iskandar Muda seorang diri mewakili kedua cabang itu, yang berhak sepenuhnya menuntut takhta.[5]

Ibunya, bernama Putri Raja Indra Bangsa, yang juga dinamai Paduka Syah Alam, adalah anak dari Sultan Alauddin Riayat Syah, Sultan Aceh ke-10; di mana sultan ini adalah putra dari Sultan Firman Syah, dan Sultan Firman Syah adalah anak atau cucu (menurut Djajadiningrat) Sultan Inayat Syah, Raja Darul-Kamal.[5]

Putri Raja Indra Bangsa menikah dengan upacara besar-besaran dengan Sultan Mansur Syah, putra dari Sultan Abdul-Jalil, di mana Abdul-Jalil adalah putra dari Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar, Sultan Aceh ke-3.[5] Sampai dengan meninggalnya Sultan Iskandar Muda di tahun 1636, beliau merupakan penguasa Aceh keturunan terakhir dari Dinasti Meukuta Alam pendiri Kesultanan Aceh yang bertakhta.

Sri Sultan Iskandar Muda kemudian menikah dengan seorang Putri dari Kesultanan Pahang. Putri ini dikenal dengan nama Putroe Phang. Konon, karena terlalu cintanya sang Sultan dengan istrinya, Sultan memerintahkan pembangunan Gunongan di tengah Medan Khayali (Taman Putroe Phang) sebagai tanda cintanya. Kabarnya, sang puteri selalu sedih karena memendam rindu yang amat sangat terhadap kampung halamannya yang berbukit-bukit. Oleh karena itu Sultan membangun Gunongan untuk mengubati rindu sang puteri. Hingga saat ini Gunongan masih dapat disaksikan dan dikunjungi.[8][9]

Putri Pahang dalam istana Darud Dunia tidak hanya sebagai Permaisuri, juga menjadi penasehat bagi suaminya Sultan Iskandar Muda. Salah satunya nasehatnya adalah pembentukan Majelis Syura (Parlemen) yang beranggotakan 73 orang sebagai perwakilan penduduk dalam kerajaan Aceh.[10]

Sebagai penghormatan kepada Putroe Phang sebuah Hadih Maja (Kata-kata berhikmat) yang berbunyi:

Adat bak Poteu Meureuhom,

Hukom bak Syiah Kuala,

Kanun bak Putroe Phang,

Reusam bak Laksamana,

Hukom ngon adat lagee zat ngon sifuet,

Hadih Maja ini adalah ajaran tentang pembagian kekuasaan dalam kerajaan Aceh Darussalam3), yang bermakna:

Masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang dimulai pada tahun 1607 sampai 1636, merupakan masa paling gemilang bagi Kesultanan Aceh, walaupun di sisi lain kontrol ketat yang dilakukan oleh Iskandar Muda, menyebabkan banyak pemberontakan di kemudian hari setelah mangkatnya Sultan.

Aceh merupakan negeri yang amat kaya dan makmur pada masa kejayaannya. Menurut seorang penjelajah asal Prancis yang tiba pada masa kejayaan Aceh pada zaman Sultan Iskandar Muda Meukuta Perkasa Alam, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat Minangkabau. Kekuasaan Aceh pula meliputi hingga Perak.

Ketika Iskandar Muda mulai berkuasa pada tahun 1607, ia segera melakukan ekspedisi angkatan laut yang menyebabkan ia mendapatkan kontrol yang efektif di daerah barat laut Indonesia.[2] Kendali kerajaan terlaksana dengan lancar di semua pelabuhan penting di pantai barat Sumatra dan di pantai timur, sampai ke Asahan di selatan. Pelayaran penaklukannya dilancarkan sampai jauh ke Penang, di pantai timur Semenanjung Melayu, dan pedagang asing dipaksa untuk tunduk kepadanya. Kerajaannya kaya raya, dan menjadi pusat ilmu pengetahuan.[12]

Menurut tradisi Aceh, Iskandar Muda membagi wilayah Aceh ke dalam wilayah administrasi yang dinamakan ulèëbalang dan mukim; ini dipertegas oleh laporan seorang penjelajah Prancis bernama Beauliu, bahwa "Iskandar Muda membabat habis hampir semua bangsawan lama dan menciptakan bangsawan baru." Mukim1 pada awalnya adalah himpunan beberapa desa untuk mendukung sebuah masjid yang dipimpin oleh seorang Imam (Aceh: Imeum). Ulèëbalang (Melayu: Hulubalang) pada awalnya barangkali bawahan-utama Sultan, yang dianugerahi Sultan beberapa mukim, untuk dikelolanya sebagai pemilik feodal. Pola ini djumpai di Aceh Besar dan di negeri-negeri taklukan Aceh yang penting.[12][13]

Kekuasaan Imperialisme Eropa yang pertama datang ke Asia Tenggara adalah Portugis, pada tahun 1511 menaklukkan Malaka. Portugis kemudian menaklukkan Samudera Pasai (1521) dan memperluas pengaruhnya di Selat Malaka. Akan tetapi dari Utara Sumatera muncul lawan sepadan Aceh Darussalam, konflik berlangsung ratusan tahun dan akhirnya Sultan Aceh terbesar Iskandar Muda lahir dan pertarungan kian dahsyat. Sebagaimana diceritakan dalam Sejarah Pahang.[14]

“Dalam bulan Juli 1613, Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, Raja Aceh yang masyhur gagah perkasanya itu, telah menghantar suatu angkatan perang laut yang besar datang menyerang dan mengalahkan Negeri Johor, Batu Sawar dan Kota Seberang. Bandar-bandar utama di Negeri Johor masa itu telah diduduki oleh orang-orang Aceh. Mengikut setengah sumber, Iskandar Muda sendiri mengepalakan Angkatan Perang Aceh yang menyerang Negeri Johor itu. Sultan Alauddin Riayat Syah III, adinda baginda Raja Abdullah serta Bendahara (Perdana Menteri) Johor Tun Sri Lanang dan beberapa ramai pengiring-pengiring Sultan Johor telah ditawan dan dibawa ke Negeri Aceh…”

Setelah beberapa tahun di Aceh, Sultan Alauddin Riayat Syah III berjanji tidak akan lagi membantu Portugis yang telah menduduki Malaka, maka Sultan Iskandar Muda membebaskan Sultan Alauddin dan diantar kembali serta ditabalkan kembali sebagai Sultan Johor. Akan tetapi ternyata Sultan Alauddin Riayatsyah III ternyata berkhianat dan bekerjasama dengan Portugis untuk memperluas jajahan mereka di Semenanjung Melayu. Alauddin membantu Portugis untuk mengangkat Raja Bujang menjadi Raja Pahang. Raja Bujang sebelumnya adalah seorang pangeran Pahang yang telah bersumpah setia kepada Portugis.[15] Maka, September 1615. Sultan Iskandar Muda menyerang Johor kembali dengan angkatan perang yang besar, Sultan Alauddin ditangkap dan dibawa (lagi) ke Aceh sampai meninggal. Serangan armada Aceh Darussalam dilanjutkan ke Pahang sebagaimana yang dituliskan oleh Haji Buyong Adil:

“Oleh sebab orang Portugis telah menolong Sultan Johor menaikkan Raja Bujang menduduki Kerajaan Negeri Pahang, pada tahun 1617 Sultan Aceh telah mengeluarkan Angkatan Perang Aceh menyerang Negeri Pahang dan laskar-laskar Aceh yang datang itu telah membinasakan daerah di Negeri Pahang. Raja Bujang melarikan diri, sementara ayah mertuanya, Raja Ahmad, dan putranya yang bermana Raja Mughal serta 10.000 rakyat negeri Pahang ditawan ditahan dan dibawa ke Negeri Aceh. Seorang pitri dari keluarga diraja Pahang, yang bernama Putri Kamaliah, juga turut dibawa ke Aceh, yang kemudian diperistri oleh Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam, dan Putri Pahang itu termasyur dalam sejarah Aceh karena kebijaksanaannya dan disebut oleh orang-orang Aceh Putroe Phang…”

Pada abad ke-16, Ratu Inggris, Elizabeth I, mengirimkan utusannya bernama Sir James Lancester kepada Kerajaan Aceh dan mengirim surat yang ditujukan: "Kepada Saudara Hamba, Raja Aceh Darussalam." serta seperangkat perhiasan yang tinggi nilainya. Sultan Aceh kala itu menerima maksud baik "saudarinya" di Inggris dan mengizinkan Inggris untuk berlabuh dan berdagang di wilayah kekuasaan Aceh. Bahkan Ratu Elizabeth I juga mengirim hadiah-hadiah yang berharga termasuk sepasang gelang dari batu rubi dan surat yang ditulis di atas kertas yang halus dengan tinta emas. Sir James pun dianugerahi gelar "Orang Kaya Putih".[5]

Sultan Aceh pun membalas surat dari Ratu Elizabeth I. Berikut cuplikan isi surat Sultan Aceh, yang masih disimpan oleh pemerintah kerajaan Inggris, tertanggal tahun 1585:

Hubungan yang mesra antara Aceh dan Inggris dilanjutkan pada masa Raja James I dari Inggris dan Skotlandia. Raja James mengirim sebuah meriam sebagai hadiah untuk Sultan Aceh. Meriam tersebut hingga kini masih terawat dan dikenal dengan nama Meriam Raja James.[16]

Selain Kerajaan Inggris, Pangeran Maurits – pendiri dinasti Oranje– juga pernah mengirim surat dengan maksud meminta bantuan Kesultanan Aceh Darussalam. Sultan menyambut maksud baik mereka dengan mengirimkan rombongan utusannya ke Belanda. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuanku Abdul Hamid.[17]

Rombongan inilah yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang singgah di Belanda. Dalam kunjungannya Tuanku Abdul Hamid sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ia dimakamkan secara besar-besaran di Belanda dengan dihadiri oleh para pembesar-pembesar Belanda. Namun karena orang Belanda belum pernah memakamkan orang Islam, maka ia dimakamkan dengan cara agama Nasrani di pekarangan sebuah gereja. Kini di makam ia terdapat sebuah prasasti yang diresmikan oleh Mendiang Yang Mulia Pangeran Bernhard suami mendiang Ratu Juliana dan Ayah Yang Mulia Ratu Beatrix.

Pada masa Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mengirim utusannya untuk menghadap Sultan Utsmaniyah yang berkedudukan di Konstantinopel. Karena saat itu Sultan Utsmaniyah sedang gering maka utusan Kerajaan Aceh terluntang-lantung demikian lamanya sehingga mereka harus menjual sedikit demi sedikit hadiah persembahan untuk kelangsungan hidup mereka. Lalu pada akhirnya ketika mereka diterima oleh sang Sultan, persembahan mereka hanya tinggal Lada Sicupak atau Lada sekarung. Namun sang Sultan menyambut baik hadiah itu dan mengirimkan sebuah meriam dan beberapa orang yang cakap dalam ilmu perang untuk membantu kerajaan Aceh. Meriam tersebut pula masih ada hingga kini dikenal dengan nama Meriam Lada Sicupak. Pada masa selanjutnya Sultan Ottoman mengirimkan sebuah bintang jasa kepada Sultan Aceh.[18]

Kerajaan Aceh juga menerima kunjungan utusan Kerajaan Prancis. Utusan Raja Prancis tersebut semula bermaksud menghadiahkan sebuah cermin yang sangat berharga bagi Sultan Aceh. Namun dalam perjalanan cermin tersebut pecah. Akhirnya mereka mempersembahkan serpihan cermin tersebut sebagai hadiah bagi sang Sultan. Dalam bukunya, Denys Lombard mengatakan bahwa Sultan Iskandar Muda amat menggemari benda-benda berharga.[5]

Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. Menurut Utusan Prancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligoe Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar Muda juga memerintahkan untuk menggali sebuah kanal yang mengaliri air bersih dari sumber mata air di Mata Ie hingga ke aliran Sungai Krueng Aceh di mana kanal tersebut melintasi istananya, sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar Meuligoe. Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.

Selama 30 tahun masa pemerintahannya (1606 - 1636 SM) Sultan Iskandar Muda telah membawa Kerajaan Aceh Darussalam dalam kejayaan. Saat itu, kerajaan ini telah menjadi kerajaan Islam kelima terbesar di dunia setelah kerajaan Islam Maroko, Isfahan, Persia dan Agra. Seluruh wilayah semenanjung Melayu telah disatukan di bawah kerajaannya dan secara ekonomi Kerajaan Aceh Darussalam telah memiliki hubungan diplomasi perdagangan yang baik secara internasional.

Rakyat Aceh pun mengalami kemakmuran dengan pengaturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan, yang dibuat oleh Iskandar Muda. pada tanggal 14 September 1993, pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Iskandar Muda atas jasa dan kejayaannya membangun dasar-dasar penting hubungan ketatanegaraan dan atas keagungan beliau.[19]

Bahkan beberapa tempat menggunakan nama Sultan Iskandar Muda, antara lain ;

1 Komunitas Muslim yang dapat mengerahkan 40 orang laki-laki, jumlah minimum yang diperlukan untuk melakukan salat Jumat menurut fikih Mazhab Syafi'i.

Sultan Iskandar Tsani Alauddin Mughayat Syah (meninggal tahun 1641) merupakan Sultan Aceh ketiga belas, menggantikan Sultan Iskandar Muda. Iskandar Tsani adalah putera dari Sultan Pahang, Ahmad Syah, yang dibawa ke Aceh ketika Aceh menguasai Pahang pada tahun 1617 oleh Sultan Iskandar Muda. Ia menikah dengan puteri Sultan, yang kemudian bernama Ratu Safiatuddin, dan menggantikan Iskandar Muda sebagai Sultan Aceh ketika ia wafat pada tahun 1636. "Tsani" dalam bahasa Arab berarti "dua".

Memerintah sejak kemunduran dari Armada Aceh pada 1629, Iskandar Tsani tidak dapat melanjutkan kesuksesan pemerintah sebelumnya. Ia merupakan penguasa yang kuat, sanggup menekan orang kaya (bangsawan Aceh) dan berusaha untuk mensentralisasikan kekuasaan seperti yang dilakukan oleh Iskandar Muda.[1] Masa pemerintahannya terlalu pendek untuk membuat perubahan besar, bagaimanapun, setelah kematiannya kalangan elit memaksa pengaruh mereka, dan menempatkan jandanya, Ratu Safiatuddin, di kekuasaaan, sebagai yang pertama dari beberapa sultan yang lemah.[2]

Seperti Iskandar Muda, Istana Iskandar Tsani dikenal sebagai pusat dari pendidikan Islam. Ia merupakan pelindung dari Nuruddin ar-Raniri, seorang cendekiawan Islam dari Gujarat yang datang ke Aceh pada tahun 1637.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alauddin Ri'ayat Syah al-Kahar (meninggal 29 September 1571) adalah Sultan ketiga dari Kesultanan Aceh, yang memerintah dari tahun 1537 atau 1539 hingga kematiannya. Ia dianggap sebagai salah satu penguasa terkuat sepanjang sejarah kesultanan dan sangat memperkuat Aceh. Pemerintahan Alauddin ditandai dengan meningkatnya konflik dengan saingannya Portugis dan Melayu serta pengiriman utusannya kepada sultan Utsmani, Suleiman yang Agung pada tahun 1560-an.

Pada saat naik tahta, Sultan Alauddin Al-Qahhar tampak menyadari kebutuhan Aceh untuk meminta bantuan militer kepada Turki. Bukan hanya untuk mengusir Portugis di Malaka, namun juga untuk melakukan futuhat ke wilayah-wilayah lain, khususnya daerah pedalaman Sumatra, seperti daerah Batak pada tahun 1539. Dalam penyerbuan itu, ia menggunakan pasukan dari Utsmaniyah, Arab, dan Kekaisaran Ethiopia.[1] Pasukan Turki Utsmaniyah berjumlah 160 orang ditambah 200 orang tentara dari Malabar membentuk kelompok elit angkatan bersenjata Aceh. Mendez Pinto, yang mengamati perang antara pasukan Aceh dengan Batak melaporkan kembalinya armada Aceh di bawah komando orang Turki bernama Hamid Khan, keponakan Pasha di Kairo.[2]

Ia juga menyerang Kerajaan Aru, tetapi dilawan oleh pasukan Kesultanan Johor. Tahun 1547, secara pribadi ia terlibat dalam serangan yang gagal ke Kesultanan Malaka. Setelah kejadian ini, Aceh berubah menjadi negara yang damai selama 10 tahun pada dekade 1550-an.

Akan tetapi, pada tahun 1564 atau 1565, ia menyerang Johor dan membawa Sultannya, Alauddin Riayat Shah II dari Johor, ke Aceh dan ia-pun dihukum mati, kemudian menobatkan Muzaffar II dari Johor di takhta Kesultanan Johor. Aceh kemudian mengambil kekuasan atas Aru dari Kesultanan Johor. Tahun 1568 ia melancarkan kembali serangan yang gagal ke Malaka. Ketika Sultan Muzaffar diracun di Johor, Sultan Alauddin mengirimkan armadanya ke Johor, tetapi harus kembali karena pertahanan Johor yang kuat.

Sultan 'Ali Alaidin Mughayat Syah (Jawi : علي الدين محياة شيخ) adalah pendiri dan sultan pertama Kesultanan Aceh yang bertakhta dari tahun 1495 sampai meninggal tahun 1530.

Mulai tahun 1520, ia memulai kampanye militer untuk menguasai bagian utara Sumatra.

Kampanye pertamanya adalah Daya, di sebelah barat laut yang menurut Tomé Pires belum mengenal Islam.

Selanjutnya pasukan melebarkan sayap sampai ke pantai timur yang terkenal kaya akan rempah-rempah dan emas.

Untuk memperkuat perekonomian rakyat dan kekuatan militer laut, maka didirikanlah banyak pelabuhan.[1][2]

Bandar Aceh Darussalam sebagai ibukota Kesultanan Aceh berdiri sejak abad ke-16 Masehi dengan terlebih dahulu melalui prahara yang seperti yang diceritakan dalam hikayat Aceh. Keluar dari prahara, kerajaan yang membanggakan Nusantara ini berdiri dengan gagah dan lalu meluaskan pengaruhnya dengan mengalahkan terlebih dahulu penguasa lautan abad ke-16 Masehi bangsa Portugis, bangsa imperialis yang ketika itu disebut lebih banyak memenangkan peperangan dengan musuh besarnya pasukan Muslim di bawah kepimimpinan Kesultanan Utsmaniyah.

Justru di tanah Sumatera, Portugis diburu kemanapun jua ia bertapak. di Daya, Pedir, Samudera Pasai, Aru, hingga Malaka, kolonialis Portugis dihentikan ambisinya oleh Kesultanan Aceh. Kehebatan Kesultanan Aceh tidak lepas dari kemampuan kepemimpinan seorang Ali Mughayat Syah bin Syamsu Syah bersama saudaranya Sultan Ibrahim yang dikenal sebagai penghancur pasukan Portugis di Kesultanan Samudera Pasai tahun 1524 Masehi (makamnya ada di Kuta Alam, meninggal 21 Muharram 930 H/ 30 Nopember 1523).

Dari kedua manusia mulia inilah Kesultanan Aceh membangun wilayahnya yang kurang lebih seperti luas Provinsi Aceh saat ini. Pada masa Sultan berikutnya, luas Aceh bertambah menjangkau tanah semenanjung Melayu. Pada masa awal Kesultanan Aceh didirikan tahun 1507, tidak banyak bukti benda yang bisa diidentifikasi saat ini. Tetapi, sejarah mencatat bahwa tinggalan terbaik dari Kesultanan Aceh era awal adalah kawasan permukiman bernama Achen yang ketika menjadi kerajaan menjelma menjadi pusat Kesultanan Aceh bernama Bandar Aceh Darussalam (saat ini dikenal dengan nama Kota Banda Aceh).

Tinggalan warisan budaya lainnya adalah berbagai benda rampasan perang dari pasukan Kolonialis Portugis yang diperoleh melalui peperangan, seperti kekalahan pasukan Portugis yang dipimpin Gaspar De Costa (1519) di Kuala Aceh; kekalahan armada Portugis di perairan Aceh di pimpin Jorge de Brito (1521); kekalahan pasukan Portugis di Daya, Pedir dan Samudera Pasai. Benda rampasan ini seperti meriam, senapan, pedang,; ada juga struktur seperti benteng yang ada di sisi kanan Krueng Pasee; bahkan lonceng Cakra Donya yang saat ini ada di Museum Aceh adalah peninggalan rampasan perang era awal kebangkitan Kesultanan Aceh.[3]

Berbagai peninggalan tersebut harusnya menjadi kebanggaan umat Islam seluruh dunia karena faktanya hanya seorang Ali Mughayat saja yang mampu mengalahkan Portugis pada masa jayanya pada abad ke-16 Masehi. Dan, kekalahan itu sangat memalukan sebagaimana dikatakan Valentijn bahwa kekalahan Portugis itu memalukan sakali, karena Acah mendapat rarnpasan alat-alat perang Portugis, yang lebih memperkuat Aceh. C.R.Boxer mencatat bahwa menjelang tahun 1530, Aceh sudah mendapat kelengkapan perang yang terdiri dari meriam-meriam yang sampai membuat sejarawan Portugis sendiri Fernao Loper da Castanheda membandingkan Sultan Aceh telah lebih banyak dapat suplai meriam-meriam dibanding dangan benteng Portugis di Malaka sandiri.[4]

Hal yang lebih menarik dari catatan sejarah di atas adalah fakta kekuatan militer Ali Mughayat Syah bersumber dari minimum menjadi maksimum yang diperoleh melalui peperangan. Hebatnya lagi, prajurit-prajurit perangnya tersebut tidak disebutkan dari bangsa lain melainkan mereka anak-anak bangsa Achem yang ternyata sangat mahir berperang. Tetapi yang paling menakjubkan lagi dari peristiwa sejarah di atas, yaitu adanya kekuatan spritual dikalbu seorang Ali Mughayat Syah dan Raja Ibrahim (panglima sekaligus saudara kandung), cita-cita tertingginya untuk menghilangkan penjajah yang mengancam kedaulatan bangsanya dengan menggunakan ideologi Islam. Alhasil, Aceh terbebaskan dari kolonialisme Portugis dan warisan kemerdekaan itu dilanjutkan generasi selanjutnya setahap demi setahap.[5]

Penyerangan ke Deli dan Aru adalah perluasan daerah terakhir yang dilakukannya. Di Deli meliputi Pedir (Pidie) dan Pasai, pasukannya mampu mengusir garnisun Portugis dari daerah itu. Dalam penyerangan tahun 1524 terhadap Aru, tentaranya dapat dikalahkan oleh armada Portugis. Aksi militer ini ternyata juga mengancam Johor, selain Portugis sebagai kekuatan militer laut di kawasan itu. Setelah meninggal tahun 1530, ia digantikan oleh Sultan Salahuddin yang merupakan putranya sendiri.

Sultan ‘Ali Mughayat Syah adalah pemimpin rakyat Aceh dan pelopor kebangkitan Kesultanan Aceh Darussalam dengan sebenarnya. Setelah menyumbangkan seluruh hidupnya untuk bangsa dan agama ia kembali ke Rahmatullah pada malam Ahad 12 Dzulhijjah 936 Hijriah (6 Agustus 1530). Semangat jihad dan cita-citanya kemudian dilanjutkan oleh para pewarisnya sehingga pengaruh Kesultanan Aceh Darussalam di kawasan Asia Tenggara benar-benar nyata sejak masa itu.[6]

Sebuah catatan oleh seorang ulama besar dunia Islam dalam abad ke-10 Hijriah (ke-16 Masehi) yaitu Syaikh Ahmad Zainuddin Asy-Syafi'i Al-Malibari (Al-Makhdum Ash-Shaghir) dari Kerala, murid Al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami, dan pengarang Fathul Mu'in yang terkenal. Dalam karya sejarah berjudul Tuhfatul Mujahidin fi Ba'dhi Akhbar Al-Burtukaliyyin (Koleksi Tandon bagi Para Mujahidin tentang Berita Orang-orang Portugis), Syaikh Zainuddin Al-Malibari yang wafat 1579 menulis:

Dan mereka (orang-orang Potugis)-semoga Allah mengalahkan mereka-mendatangkan berbagai barang dari negeri-negeri yang jauh. Mereka menjadi ramai dan bertambah banyak di berbagai kawasan. Para penguasa berbagai pelabuhan menuruti kehendak mereka sehingga mereka sepenuhnya memegang tali kendali atas pelabuhan-pelabuhan tersebut. Pelayaran hanya dapat dilakukan dengan jaminan keamanan dari mereka. Perdagangan dan kapal-kapal mereka bertambah banyak, dan sebaliknya, perdagangan muslimin di luar kapal-kapal dan benteng-benteng yang mereka bangun semakin merosot. Tidak ada seorang pun yang dapat merebut kota-kota pelabuhan itu selain sultan yang mujahid, 'Ali Al-Asyi (dari Aceh), semoga Allah menerangi kuburnya. Dialah yang telah menaklukkan Sumatra dan menjadikannya sebagai negeri Islam, semoga Allah membalas kebaikannya kepada Muslimin dengan sebaik-baik balasan[7]

Beberapa situs Indonesia tertentu, seperti platform-platform ecommerce, diblokir di luar negeri. Untuk mengakses konten lokal tersebut dari luar negeri, Anda membutuhkan alamat IP Indonesia. Untung saja, ada solusinya.

Cara termudah untuk mendapatkan alamat IP Indonesia adalah dengan menggunakan VPN dengan server di dalam negeri. Dengan cara ini, Anda dapat mengakses layanan online Indonesia (seperti rekening e-bank Anda) dari mana saja. Pada saat yang sama, VPN melindungi data sensitif Anda dengan mengenkripsi lalu lintas Anda.

Saya dan tim saya sudah menguji 47 VPN dan berkesimpulan kalau ExpressVPN menjadi pilihan paling dapat diandalkan untuk mengakses konten Indonesia. Dengan begitu banyak server berkecepatan kilat di Indonesia, Anda bisa menjelajah situs-situs lokal tanpa hambatan. Dan, keamanan kelas premiumnya menjaga keamanan online Anda. Anda bisa mencoba try ExpressVPN bebas risiko, sebab ditunjang dengan jaminan uang kembali 30 hari. Catatan Editor: Transparansi adalah salah satu nilai inti kami di vpnMentor, perlu Anda ketahui bahwa kami di bawah kepemilikan grup perusahaan yang sama seperti halnya ExpressVPN. Namun, itu tidak memengaruhi proses ulasan kami.

Dapatkan IP Indonesia Sekarang

Apa cara lain untuk mendapatkan alamat IP Indonesia (selain VPN)?

Cara alternatif untuk mendapatkan alamat IP Indonesia termasuk menggunakan server proksi atau browser Tor. Tetapi opsi ini dapat membahayakan informasi sensitif Anda. Pilihan teraman adalah VPN dengan server di Indonesia.

Saat menggunakan Tor, koneksi Anda secara drastis lebih lambat dibandingkan dengan browser lain. Server proksi mungkin memiliki kecepatan yang baik, tetapi tanpa fitur keamanan, data online Anda menjadi sasaran empuk bagi peretas dan pengintai.

Layanan Smart DNS juga dapat membantu Anda membuka blokir situs web dan layanan Indonesia, tetapi tidak mengubah alamat IP Anda atau mengenkripsi koneksi Anda. VPN adalah cara termudah untuk mendapatkan alamat IP Indonesia tanpa mengurangi kecepatan atau keamanan Anda.

Apakah menggunakan VPN untuk mendapatkan alamat IP Indonesia legal?

Ya, menggunakan VPN adalah cara yang sah untuk mendapatkan alamat IP Indonesia. Yang perlu dilakukan hanyalah mengunduh VPN dengan server di Indonesia, dan terhubung ke server Indonesia. Sekarang Anda memiliki alamat IP Indonesia, sehingga Anda dapat mengakses konten Indonesia tanpa batasan.

Jika Anda berada di negara yang membatasi penggunaan VPN, seperti China dan Rusia, pastikan untuk memeriksa peraturan setempat untuk menghindari pelanggaran hukum secara tidak sengaja.

Meskipun VPN memungkinkan Anda mendapatkan alamat IP Indonesia saat Anda sedang berada di suatu tempat, itu termasuk melanggar syarat dan ketentuan platform streaming di mana saja dan bahkan bisa dipandang sebagai pelanggaran hak cipta.