Jakarta Barat Kabupaten Apa
Kabupaten Pasaman Barat
Tuah basamo(Minang) Mengutamakan keputusan bersama
Kabupaten Pasaman Barat (Indonesia)
Kabupaten Pasaman Barat adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Daerah ini dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, dengan ibu kota kabupaten di Simpang Ampek. Adalah Sebuah Jorong di Nagari Lingkuang Aua
Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu dari 3 (tiga) kabupaten pemekaran di provinsi Sumatera Barat, berdasarkan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Pasaman Barat. Kabupaten Pasaman Barat dengan luas wilayah 3.864,02 km², jumlah penduduk 449.677 jiwa (2024), dengan administrasi pemerintahan yang meliputi 11 (sebelas) kecamatan dan 90 nagari.[2]
Pada 25 Februari 2022 sekitar pukul 8.29 WIB, gempa terjadi di kawasan ini. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6,2.[4]
Secara geografis Kabupaten Pasaman Barat terletak di antara 00° 33’ Lintang Utara sampai 00° 11’ Lintang Selatan dan 99° 10’ sampai 100° 04’ Bujur Timur.
Secara umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan sedikit bergelombang, sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya terdapat di Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0 sampai 913 meter di atas permukaan laut. Wilayah datar dengan kemiringan 0-3%, datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%, berombak dan bergelombang dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah bukit bergunung dengan kemiringan lereng di atas 15%.
Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki wilayah administrasi dengan perbatasan sebagai berikut:
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pasaman Barat dalam tiga periode terakhir.
Kabupaten Pasaman Barat memiliki 11 kecamatan dan 90 nagari. Luas wilayahnya mencapai 3.887,77 km² dan penduduk 428.641 jiwa (2017) dengan sebaran 110 jiwa/km².[7][8]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pasaman Barat, adalah sebagai berikut:
Keberadaan sarana dan prasarana perikanan tangkap di wilayah pesisir sangat mendukung keberhasilan dan kelangsungan usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan di laut. Sarana dan prasarana perikanan tangkap di Kabupaten Pasaman Barat sampai saat ini belum mampu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para nelayan. Salah satu penyebab kurangnya sarana dan prasarana ini adalah karena masih kurangnya perhatian pihak terkait untuk membangun kawasan pesisir disamping kurangnya kemampuan masyarakat pesisir itu sendiri untuk membangun sarana dan prasarana yang diperlukan.
Sebagian besar daerah nelayan memiliki sarana dan prasarana jalan yang belum memadai, sehingga daerah nelayan jarang dikunjungi oleh pihak terkait akibatnya daerah ini luput dari perhatian dan program-program pembangunan untuk pengembangan kawasan pesisir. Sarana dan prasarana yang ada saat ini baru berupa dua unit pelabuhan perikanan yang terdapat di Sasak dan Air Bangis. Pelabuhan perikanan Sasak tidak dapat difungsikan karena adanya permasalahan tanah, pendangkalan di kolam pelabuhan dan pengaruh abrasi tanah. Kedua pelabuhan itupun belum dilengkapi sarana penunjang lainnya seperti pabrik es, SPDN, Cold Storage dan lainnya.
Sumber Daya Alam di daerah dataran tinggi dengan gunung-gunung dan perbukitan di bagian Timur Kabupaten Pasaman Barat[9], dataran rendah dengan daerah pertanian serta kawasan pantai dan laut dengan garis pantai sepanjang lebih kurang 152 km merupakan modal dan kekuatan untuk meningkatkan ekonomi daerah, mengandung potensi yang sangat menjanjikan seperti potensi ekonomi bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan serta pariwisata dan potensi lainnya. Daerah-daerah penting di Pasaman Barat antara lain Simpang Ampek, Sasak, Kinali, Talu, Air Bangis, Silaping, Ujung Gading, Muara Kiawai, Sungai Aur, Parit, Paraman Ampalu, Sikabau, Pulau Panjang, Cubadak, Simpang Tonang, Simpang Tiga Andilan, Desa Baru, Sigantang dan lain-lain.
Penghasilan utama komoditas bahan baku minyak goreng ini adalah kecamatan yang kini bergabung dengan Pasaman Barat antara lain Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Lembah Melintang. Luas areal perkebunan kelapa sawit di kabupaten ini kurang lebih 102.000 hektare, sekitar 77.000 hektare termasuk perkebunan inti dan plasma, sementara sisanya adalah perkebunan rakyat. Dari 102.000 hektare kebun sawit di Pasaman Barat, 62 persennya berada di Kecamatan Pasaman, selebihnya tersebar di seluruh kecamatan dengan beberapa di antaranya yang cukup luas berada di Kecamatan Lembah Melintang, Kinali, dan Sungai Beremas.
Produksi kelapa sawit dapat dipanen hingga sebulan dua kali diolah menjadi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) oleh pabrik pengolahan kelapa sawit. Di Kabupaten Pasaman Barat terdapat 13 pabrik kelapa sawit, namun hanya lima di antaranya yang aktif dengan kapasitas produksi masing-masing pabrik 40 hingga 80 ton CPO per jam. Produksi tandan buah segar kelapa sawit tahun 2002 sebanyak 854.000 ton lebih. Setelah diolah setengah jadi menjadi CPO, hasilnya dibawa ke Kota Padang untuk diolah menjadi minyak goreng, sebagian dari itu juga diekspor ke Malaysia. Pengangkutan CPO dan sumber daya alam Pasaman Barat lainnya secara massal melalui Pelabuhan alam Air Bangis di Kecamatan Sungai Beremas.
Produk jagung pipilan wilayah ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh peternak di Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Tanaman jagung ditanam di areal seluas kurang lebih 10.000 hektare, per hektarenya bisa menghasilkan 6-7 ton jagung pipilan. Kabupaten ini berpeluang menjadi kabupaten jagung seperti halnya yang diraih Provinsi Gorontalo. Alasannya, Pasaman Barat termasuk salah satu daerah sentra jagung yang mempunyai luas areal pertanaman jagung seluas 20.000 ha per tahun, dari potensi seluas 30.000 ha per tahun.[butuh rujukan]
Dari jumlah tersebut, 15.000 ha di antaranya sudah ditanami jagung hibrida. Pada tahun 2000, telah dimulai penanaman jagung hibrida Pioneer seluas 1.000 ha. Pada tahun 2004, luas lahan tanam jagung melonjak secara fantastis hingga 12 kali lipat hingga mencapai 12.000 ha. Dengan rata-rata kepemilikan lahan di Pasaman Barat ini satu hektare per petani dan menghasilkan rata-rata tujuh ton per hektare, maka petani akan mendapatkan penghasilan kotor setiap panennya Rp 6,5 juta.
Guna mengantisipasi peningkatan jumlah produksi akibat apresiasi petani jagung di Pasaman Barat, Maka pemerintah menyediakan infrastruktur pendukung berupa mesin pemipil, mesin pengering dan pergudangan (silo). Hal ini dimaksudkan agar petani mendapatkan pelayanan pascaproduksi agar, saat panen, jagungnya tetap berkualitas tinggi, dan tidak langsung dimasukkan ke karung seperti saat ini, sehingga jagung tetap bersih, harganya tinggi dan bebas dari bercak-bercak hitam karena jamur aflatoksin.
Tanaman pangan lain yang juga menjadi unggulan daerah ini adalah cabe dan buah jeruk. Jeruk Pasaman yang banyak ditanam di Kecamatan Pasaman, Koto Balingka, Ranah Bantahan, dan Sungai Beremas bahkan merajai pasaran buah jeruk di Sumatera Barat.
Sektor pertambangan, juga merupakan salah satu potensi yang teramat besar di wilayah Pasaman Barat. Sejak zaman penjajahan Belanda, konon, di wilayah Pasaman Barat sudah diketahui ada potensi tambang emas. Masyarakat secara tradisional membuktikan kenyataan itu dengan mendulang emas di pinggir-pinggir kali ataupun di kaki-kaki bukit. Juga ada bahan baku untuk industri semen di Desa Muaro Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, yang depositnya tersedia 2 miliar ton dengan luas sebaran 2.500 ha, dapat digunakan untuk produksi selama 300 tahun. Setidaknya di Pasaman Barat terbuka peluang membuka industri semen.[butuh rujukan]
Dari Gunung Talamau, berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Research Center for Geotechnology The Indonesian Institute of Sciences), khususnya di daerah itu ditemukan berbagai jenis batuan, yaitu batuan vulkanik produk Galau Talamau (andesit, andesit basaltik, basalt). Kemudian, batuan kelompok Woyla yang ditemukan di Sungai Tambang Pambaluan seperti meta batu pasir teralterasi dan termineralisasi selang-seling dengan batu sabak dan sering diterobos oleh urat-urat kuarsa.
Batuan Kelompok Mengae Woyla seperti sekis glaukofan, marmer beraneka, dan batuan granit sebagai anggota Formasi Kanaikan, serta batuan tufa anggota batuan volkanik tak terbedakan. Batuan Kelompok Woyla dan Formasi Kanaikan ini juga ditemukan di S. Simpang Dingin. Batuan volkanik (basalt) produk G. Langsat, dan batuan terubah termineralisai daerah Salido. Dari Major Elemen, menunjukkan batuan beku di kawasan itu dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu basa (basalt), menengah (andesit), agak asam (dasit), dan granit (asam). Batuan volkanik yang ada termasuk tipe Calc-Alkalin dan hanya dua contoh batuan yang masing-masing dari kawasan itu dan Salido yang menunjukkan sifat Tholeitik. Secara umum batuan volkanik yang ada posisi dalam lingkungan tektoniknya sebagai Backarc-side.
Daerah berpenduduk 323.505 jiwa ini bukan hanya memiliki 67 lembaga keuangan, tujuh perbankan dan 60 nonperbankan.
Air Bangis yang belum dapat disinggahi kapal besar menyediakan angkutan penumpang dan barang yang menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang dan daerah-daerah sekitar. Untuk ke depan, kabupaten yang memiliki perairan sepanjang kurang lebih 142 kilometer ini berencana mengembangkan Pelabuhan Air Bangis menjadi pelabuhan samudra yang bisa disinggahi kapal-kapal besar.
Selain transportasi air yang dilayani Pelabuhan Air Bangis, Pasaman Barat juga memiliki terminal angkutan darat. Dua jenis angkutan yang tersedia adalah angkutan pedesaan yang menggunakan mobil minibus dan antarkota/antarkabupaten dengan memakai bus-bus berukuran sedang. Selain itu, masih ada trayek antar provinsi, yaitu bus menuju Kota Medan, Sumatera Utara, yang dilayani di terminal bus Ujung Gading, Kecamatan Lembah Malintang. Meski sudah memiliki angkutan dalam kota, sayangnya tidak semua pelosok daerah dijangkau. Untuk itu tersedia ojek yang melayani penumpang hingga ke daerah-daerah pinggiran Pasaman Barat.[butuh rujukan]
Meski transportasi di Pasaman Barat sendiri masih terbatas, wilayah ini sesungguhnya daerah yang ramai dilalui kendaraan dari wilayah-wilayah lain. Kabupaten ini masuk jalur pesisir barat Sumatra. Letaknya yang berada di perbatasan Sumatera Barat dan Sumatera Utara membuat kabupaten ini memiliki arus transportasi yang cukup ramai setiap hari. Truk-truk bermuatan komoditas pertanian dan perkebunan dari Padang atau Sumatra bagian selatan menuju Sumatera Utara atau sebaliknya, setiap hari melintas di jalan-jalan utama Pasaman Barat sejak pagi hingga larut malam hari.
Sebagai daerah perlintasan, tak heran jika setiap malam selalu terlihat puluhan truk parkir di halaman satu-satunya penginapan terbaik di sini. Sopir-sopir truk tersebut umumnya berasal dari wilayah di luar Sumatera Barat, bahkan dari Jakarta, yang singgah untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan kembali esok harinya.
Peluang menjadi daerah transit sepertinya kurang dilirik Pasaman Barat. Sarana dan prasarana yang hendak dilengkapi lebih bertujuan untuk mengembangkan sektor primer. Selain produsen kelapa sawit, tanah Pasaman Barat juga sangat cocok ditanami beragam tanaman pangan dan perkebunan lain.
Kabupaten muda ini mempunyai potensi wisata yang tidak kalah menariknya. Gunung Talamau yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat ini merupakan satu dari beberapa gunung yang mempunyai panorama alam yang menarik di ranah Minangkabau. Dengan ketinggian 2.982 meter dpl menjadikan gunung tersebut sebagai puncak tertinggi di wilayah Sumatera Barat.[butuh rujukan]
Gunung Talamau dapat didaki dari Desa Pinaga. Gunung ini mempunyai keunikan pada puncaknya yang memiliki banyak telaga dan menurut legenda, jumlah telaga tersebut selalu berbeda-beda dan tidak selalu sama setiap dijumpai para pendaki. Jumlah yang umum terlihat adalah 13 telaga. Gunung Talamau berdekatan sekali dengan Gunung Pasaman hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Dari daerah puncak Gunung Talamau, wisatawan dapat melihat dengan jelas puncak Gunung Pasaman atau dikenal juga sebagai Puncak Rajo Imbang Langik yaitu nama seorang raja yang pernah bertahta di Pasaman pada masa silam. Puncak Gunung Talamau melewati enam pos. Dari puncak Gunung Talamau, wisatawan dapat turun dan naik ke Gunung Pasaman. Penduduk di sekitar Gunung Talamau hidup dengan mata pencaharian bertani. Gunung ini lebih terawat dibandingkan dengan Gunung Marapi dan Singgalang. Sangat bersih. Hal ini tidak terlepas dari dedikasi penduduk setempat yang selalu menjaga keasrian dan kebersihan Gunung Talamau. Akomodasi yang ada, dan tidak jauh dari gunung ini, adalah Hotel Hamco dan Wisma Yanti di Padang Tujuh yang berjarak sekitar 3 km dari Desa Pinaga. Selain itu, terdapat lokasi Camping Ground di Bukit Harimau Campo yang tidak jauh dari lokasi air terjun Puti Lenggo Geni. Yang menarik, nama-nama puncak dan telaga di gunung ini juga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk disekitar Gunung Talamau ini.
Pasaman Barat adalah daerah bahari yang memiliki pantai sepanjang lebih kurang 100 km. Dalam hal ini, terbuka peluang investasi pengembangan sektor kelautan seperti budi daya udang, rumput laut, dan potensi kelautan lainnya. Diharapkan pada masa mendatang Pelabuhan Airbangis dikembangkan menjadi pelabuhan samudra.
Jarak antara kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia dan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Indonesia di jalan umum adalah — km atau mil. Jarak antara titik-titik dalam koordinat — 153 km atau 91.8 mil. Untuk mengatasi jarak ini dengan kecepatan kendaraan rata-rata 80 km / jam membutuhkan — 1.9 jam atau 114.8 menit.
Panjang jarak ini adalah tentang 0.4% total panjang khatulistiwa. Pesawat Airbus A380 akan terbang jarak di 0.2 jam, dan kereta 2.2 jam (Ada kereta berkecepatan tinggi).
FUNGSI DPRD DPRD memiliki tiga fungsi, yaitu :
TUGAS, WEWENANG, dan HAK Tugas dan wewenang DPRD adalah:
DPRD memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Anggota DPRD memiliki hak mengajukan rancangan peraturan daerah, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, membela diri, imunitas, mengikuti orientasi dan pendalaman tugas, protokoler, serta keuangan dan administratif.
DPRD berhak meminta pejabat negara tingkat daerah, pejabat pemerintah daerah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan. Jika permintaan ini tidak dipatuhi, maka dapat dikenakan panggilan paksa (sesuai dengan peraturan perundang-undangan). Jika panggilan paksa ini tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah, yang bersangkutan dapat disandera paling lama 15 hari (sesuai dengan peraturan perundang-undangan).
Kabupaten Sumba Barat Daya
Loda wee maringi pada wee malala(Sumba) Tanah yang teberkati, subur, makmur, sejuk, dan segar
Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Sumba Barat Daya (Indonesia)
Sumba Barat Daya adalah kabupaten di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sumba Barat Daya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, dan dibentuk berdasarkan UU No.16 tahun 2007. Peresmian dilakukan oleh Penjabat Mendagri Widodo A.S. pada tanggal 22 Mei 2007.[4] Pada akhir tahun 2023 jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 328.734 jiwa. Pusat pemerintahan berada di kecamatan Kota Tambolaka.[2][5]
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah salah satu Kabupaten dari 4 (empat) Kabupaten yang ada di Pulau Sumba. Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki luas wilayah daratan sebesar 1.445,32 km² meliputi 11 (sebelas) wilayah Kecamatan yang terdiri dari 129 desa dan 2 (dua) kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Sumba Barat Daya terletak di bagian ujung barat Pulau Sumba yang tepatnya berada di antara 9°21'36.32" hingga 9°43'37.55" Lintang Selatan dan 118°55'40.53" hingga 119°24'40.76" Bujur Timur[6]
Batas-batas wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut:
Secara topografis, Kabupaten Sumba Barat Daya terbagi ke dalam lima kelompok wilayah topografis, yaitu
Keadaan kemiringan lahan di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya terdiri dari lahan datar hingga berbukit dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar ±0 hingga 850 mdpl (di atas permukaan laut), sedangkan topografi kawasan sepanjang pantai relatif datar.[6]
Kondisi hidrologi di Kabupaten Sumba Barat Daya sangat dipengaruhi oleh 3 (tiga) sumber air, yaitu air tanah bebas, air tanah tertekan, dan air permukaan tanah. Air tanah bebas merupakan sumber air tanah yang mengikuti kondisi morfologi tanah, sedangkan air tanah tertekan terletak jauh di dalam tanah dengan lapisan yang kedap air. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Sumba Barat Daya menggunakan air permukaan untuk keperluan sehari-harinya.
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki 6 (enam) buah sungai dengan panjang yang cukup bervariasi. Sungai-sungai tersebut terletak di empat kecamatan yaitu Sungai Pola Pare dan Sungai Wai Ha dengan panjang 18 km dan 9 km di Kecamatan Kodi Balaghar, Sungai Wee Wagha dan Sungai Wee Lamboro dengan panjang masing-masing 10 km terletak di Kecamatan Wewewa Selatan, Sungai Wee Kalowo dengan panjang 7 km di Kecamatan Wewewa Timur dan Sungai Loko Kalada sepanjang 16 Km yang terletak di Kecamatan Loura.[6]
Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Sumba Barat Daya beriklim tropis dengan tipe tropis basah dan kering (Aw) yang ditandai dengan adanya dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya berlangsung pada periode November hingga April dengan rerata curah hujan lebih dari 150 mm per bulannya pada bulan-bulan tersebut. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Sumba Barat Daya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Suhu udara rata-rata di wilayah Sumba Barat Daya berkisar antara 21°–34 °C terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah. Tingkat kelembapan di wilayah ini pun bervariasi antara 60%-90%.
Bupati dan wakil bupati yang menjabat di Sumba Barat Daya yakni Kornelius Kodi Mete dan Marthen Christian Taka. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Sumba Barat Daya 2019. Mereka dilantik pada 8 September 2019.[9]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya dalam dua periode terakhir.[10][11]
Kabupaten Sumba Barat Daya terdiri dari 11 Kecamatan, 2 Kelurahan, dan 173 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 307.331 jiwa dengan luas wilayah 1.480,46 km² dan sebaran penduduk 207 jiwa/km².[12][13]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sumba Barat Daya, adalah sebagai berikut:
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah 1 dari 16 kabupaten/kota baru yang dimekarkan pada tahun 2006, setelah DPR telah menyetujui Rancangan Undang-undangnya pada tanggal 8 Desember 2006.
Beberapa tempat wisata yang ada di Tambolaka:
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang kemudian akrab dikenal dengan sebutan DPRD, adalah bentuk lembaga perwakilan rakyat (parlemen) daerah (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif, yaitu:
DPRD merupakan mitra kerja kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota). Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah tidak lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Kabupaten Aceh Barat, didirikan pada tahun 1956, terletak di provinsi Aceh, Indonesia. Dengan luas wilayah sekitar 2.927,95 km², kabupaten ini dipimpin oleh Bupati Teuku Umar sebagai pimpinan awalnya. Aceh Barat terkenal dengan wisata pantai seperti Pantai Lhok Bubon dan Pantai Ujong Kareung, serta situs bersejarah Masjid Agung Meulaboh. Selain itu, area ini juga memiliki daya tarik budaya yang kaya, termasuk tradisi dan kuliner khas Aceh. Destinasi populer ini menarik wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan warisan budaya yang unik.
Anda tertarik dan mau Logo anda dibuatkan menjadi vector? Hubungi Admin
File Vector Logo (AI, EPS, CDR, SVG, PDF, PNG) :
Terima kasih telah memilih kami sebagai sumber Vector untuk kebutuhan anda.Jika ada Link yang eror atau tidak berfungsi, harap hubungi admin. Kalian bisa isi Contact Form pada menu Contact untuk memberitahukan admin atau melalui email: [email protected] menyediakan Logo vector dari logo umum dan logo pribadi. Jika diantara kalian ada yang memiliki logo tetapi masih dalam mode Bitmap (image), kalian bisa menghubungi admin untuk membuat logo menjadi vector yang High Definition.Terima kasih dan salam luar biasa.
Penuhi kebutuhan Gizi anda dengan produk Kesehatan berkualitas dan harga terjangkau!. Buruan Cek Disini!
Cek Spesifikasi Gadget Disini!
Info dan Tips Seputar Pertanian. Cek Disini!
Butuh PNG Kualitas Tinggi? cek disini!
#free #vector #unduh #gratis #ai #eps #cdr #logo #graphic #Illustrator #coreldraw #adobe #path #line #png #HD #4k #image #bitmap #img #brand #merk #svg #pdf #ikon #icon #lambang
Copyright © logo.yedepe.com
...jawab kepada generasi muda. Selain itu, langkah kecil seperti mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, dan menghemat energi dapat membawa dampak besar jika dilakukan secara kolektif. Pemerintah juga memegang peran penting dalam menerapkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan, seperti perlindungan hutan, pengelolaan limbah yang efisien, dan penggunaan energi terbarukan. Di tingkat global, kerja sama antarnegara dalam menghadapi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan yang lebih besar. Contohnya adalah Perjanjian Paris, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu global. Kesimpulan Menjaga harmoni alam bukanlah tugas satu pihak saja, tetapi tanggung jawab bersama. Setiap langkah kecil yang ...
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (disingkat DPRD) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah di Provinsi/Kabupaten/Kota) di Indonesia. DPRD disebutkan dalam UUD 1945 pasal 18 ayat 3: "Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum". DPRD kemudian diatur lebih lanjut dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota (DPRD Kabupaten/Kota) merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota. DPRD Kabupaten/Kota terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
Sebagai lembaga demokrasi yang menghimpun elemen-elemen politik lokal pemenang Pemilu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota memiliki fungsi dan peran sangat strategis. Mulai dari mengartikulasikan aspirasi konstituen dalam mekanisme legislasi di parlemen, mendorong lembaga eksekutif daerah agar melahirkan kebijakan publik yang partisipatif dan menyejahterakan masyarakat, sampai mengawal pelaksanaan kebijakan di lapangan.
Keberhasilan DPRD dalam menjalankan peran dan fungsinya, tidak hanya ditentukan oleh kewenangan formal yang dimiliki oleh kelembagaan DPRD, tapi yang jauh lebih penting adalah kapasitas dan kompetensi dari masing-masing individu/personal para anggota dewan. Mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu), secara normatif boleh jadi berhasil melahirkan wakil rakyat yang memiliki akseptabilitas dan memenuhi azas keterwakilan. Namun demikian, faktor popularitas atau kuatnya dukungan masyarakat tidak selalu paralel dengan kapasitas dan atau kompetensi yang bersangkutan di dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai anggota DPRD.
Pada saat bersamaan, era otonomi ditandai oleh tingginya dinamika perubahan menyangkut sistem penyelenggaraan pemerintahan di Daerah, sehingga setiap anggota DPRD dituntut untuk terus menerus meng-upgrade pengetahuannya. Secara bersamaan, berlangsung pula perubahan di kalangan rakyat yang tidak kalah dinamis, sehingga diperlukan pula peningkatan kapasitas setiap anggota DPRD dalam menyerap dan mengelola aspirasi konstituen, sehingga tidak terjadi gangguan keseimbangan, baik antar elemen penyelenggara pemerintahan di daerah maupun antara kebijakan pemerintah daerah dengan kebijakan pemerintah pusat.